DPRD Brebes Berkunjung ke Merangin

Laporan wartawan Tribun Jambi, Jariyanto
BANGKO, TRIBUNJAMBI.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merangin mengusulkan agar Kabupaten Merangin memiliki ikon daerah,  dengan menghadirkan kearifan lokal.Hal ini diusulan dewan ke Bupati Merangin, berdasarkan hasil kunjungan dari DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ke Kabupaten Merangin.Saat dialog dan sharing, muncul pertanyaan dari seorang anggota DPRD Brebes, apa yang menjadi ciri khas Kabupaten Merangin? Brebes sudah memiliki trademark yaitu bawang merahnya.Pertanyaan ini memunculkan jawaban yang bermacam-macam dari anggota DPRD Merangin. Menurut Lilik Gunawan, anggota DPRD dari PKS, jawaban yang muncul mengenai ikon Merangin, antara lain Jam Gento, burung Kuwau, dan Harimau.


"Sampai saat ini kita belum mempunyai ikon tersebut. Kalau di Brebes sudah jelas, bawang merah memang menjadi tumpuan hidup dan roda perekonomian masyarakat," ujarnya kepada Tribun, Kamis (23/6).

Oleh karena itu, perlu difikirkan trademark Kabupaten Merangin, sehingga jika orang berkunjung ke satu tempat di Merangin, itu sudah merepresentasikan Merangin secara keseluruhan. "Sebenarnya ada satu yang cukup kuat untuk dijadikan trademark, yaitu Geopark. Jika memang Pemkab serius untuk mengalokasikan dana bagi pengelolaannya, bukan mustahil Merangin akan menjadi daerah yang maju," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Merangin, Umi Salamah yang menyambut rombongan dari Brebes mengatakan, kunjungan tersebut merupakan rangkaian silaturahmi, dan kunjungan resmi untuk saling tukar pikiran di antara sesama lembaga DPRD.

Umi mengungkapkan, jumlah anggota DPRD dari brebes yang hadir sebanyak 30 orang. "Kalau jumlah anggotanya ada 50 orang, tetapi yang hadir 30. Anggota ini dari Bamus dan Banggar. Ketuanya juga hadir," ujarnya.

Dalam dialaog tersebut, kata Umi, disampaikan berbagai hal mengenai PAD, hingga membahas mengenai keunggulan atau kearifan lokal.

"Mengenai keunggulan di Merangin, kami akan menyampaikan kepada SKPD, dalam hal ini melalui bupati. Kearifan lokal itu kan sesuatu yang berbeda dan tidak ada di daerah lain," kata politisi asal PAN ini.

Dijelaskannya, beberapa hal yang bisa diusulkan sebagai kearifan lokal adalah lubuk larangan dan hutan adat. Menurutnya, untuk lubuk larangan, bisa dijadikan ikon tahunan. Ini bisa diusulkan karena di lubuk larangan, ikannya berkembang secara alami, dan setelah diambil hasilnya, bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat di desa yang ada lubuk larangannya.

Selain itu, tambah Umu, ada juga hutan adat. "Tata hutan adat penanganannya juga cukup baik oleh tokoh-tokoh adat di desa, saya liat itu juga bagus, karna hasil kayunya dipergunakan secara bersama-sama. Manfaat lain, ini cukup juga baik untuk melindungi dan melesatrikan lingkungan. Semua desa saya rasa bisa membudayakan ini dan menjadi ciri khas sendiri," tuturnya.

Umi mengungkapkan, selain dari Brebes, ada juga lima orang anggota DPRD Kabupaten Muara Jambi, termasuk ketuanya juga berkunjung ke DPRD Merangin. Sekda Merangin Khafid Moein yang hadir di DPRD menyatakan, dalam pertemuan tersebut, pada intinya antar daerah bisa bertukar ide, apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan di daerah masing- masing. Kelebihan ini kemudian dicontoh, sehingga ke depannya bisa diterapkan."Dari segi APBD, Brebes luar biasa karena mencapai Rp 1,3 triliun. Masuh jauh dibanbingkan kita. Namun, mereka juga sempat bertanya di forum resmi tadi (kemarin), bagaimana trik mendapatkan Adiprua. Seperti yang rekan-rekan ketahui, raihan Adipura ini adalah komitmen pimpinan dan didukung DPRD dan didorong kepada SKPD. Selanjutnya disampaikan kepada masyarakat," kata Khafid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar