Kawasan Sipin, Dulu dan Sekarang

Ditulis oleh ROLIS MS, Telanaipura   
Dari Pengembangan, hingga Kini Menjadi Pusat Pertokoan
Bangunan padat dan kemacetan sudah menjadi pemandangan di kawasan Sipin, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Telanaipura. Padahal dulu, kawasan itu hanya tempat pengembangan pertokoan di Kota Jambi.
Hilir mudik kendaraan roda empat dan roda dua tampak memadati Jalan Jendral Sudirman,
mulai dari Tugu Juang hingga depan Grand Hotel. Laju kendaraan pun terkadang terhenti agak lama, karena padatnya arus lalu lintas.
Pemandangan tersebut sudah menjadi pemandangan sehari-hari di Sipin, terutama pada pagi dan sore. Seperti ketika Jambi Indenpedent melintas di kawasan itu kemarin (14/11), sekitar pukul 16.00.
Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan, kemacetan dan bising kendaraan sudah biasa. “Apa lagi kalau sore sama pagi, macet nian di sini. Jadi malas kadang nak keluar,” ujar Syamsul (48), warga Sipin.
Menurut Syamsul, pemandangan tersebut baru tahun ini. Sangat jauh berbeda pada 15 tahun silam. Di mana kawasan tersebut baru dilirik oleh para pengusaha. Tak ada macet atau rumah toko (ruko) dan pemukiman padat.
Kawasan Sipin ini sendiri mulai dipadati penduduk dan pertokoan baru pada 1980. Kawasan pertokoan di sana merupakan pengembangan dari pasar. Karena memiliki potensi yang bagus, maka ruko-ruko pun mulai didirikan.
“Pada awalnya orang kito Melayu yang banyak berjualan di sini,” ujar Syamsul. Namun sejak 1987 mulai banyak masyarakat keturunan Tionghoa yang melirik dan berjualan di sana. Mulai dari toko sembako hingga bahan bangunan.
Seiring dengan perkembangan bisnis di kawasan itu, maka perumahan penduduk pun kian padat. Banyak warga dari luar daerah yang membangun rumah pada tanah kosong yang ada di kasawasan kelurahan rawasari itu. Hingga lama kelamaan kawasan tersebut menjadi kawasan padat penduduk.
Menginjak 90-an, kawasan tersebut pun kian ramai. Tapi kendaraan roda empat saat ini belum banyak seperti saat ini. Kendaraan roda dua yang masih banyak melintas dikawasan tersebut. Sedangkan kemacetan baru mulai tampak setelah banyak bangunan besar seperti hotel dan toko-toko besar di sana.
Terlebih ketika pusat perbelanjaan Jambi Town Square (Jamtos) berdiri megah di kawasan tersebut. Warga berharap, kemacetan ini bisa cepat diatasi. Mereka juga berharap pembangunan flyover (jalan layang) seperti direncanakan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus dapat segera terwujud. “Jadi nanti macet bisa cepat berkurang dan juga bisa menjadi kebanggaan Jambi juga,” tandas pria berambut ikal itu.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar