JAMBI,TRIBUN - Trauma akibat aksi kawanan rampok yang mendatangi rumah Amrin pada dini hari Senin (1/11), tentu masih terasa bagi anggota keluarga Amrin yang terdiri atas istrinya, Linda, dan kedua anaknya, Toni (10) dan Anggi (6). Trauma ini terutama dialami Toni yang juga mendapatkan perlakuan kasar dari kawanan rampok yang berjumlah empat orang itu.
Lantaran dipaksa memberitahu keberadaan kunci brankas dan kunci-kunci lainnya, Toni pun tak luput dari siksaan perampok.
Ketika ditemui Tribun,
bocah lelaki ini berjalan pincang dan berusaha menghentikan pembicaraan tentang kejadian perampokan, antara ibunya dengan para tamu yang terdiri dari wartawan dan kerabat keluarga Amrin.
"Jangan ceritakan lagi, Ma," katanya sesekali. Ketika mengatakan hal ini Toni tengah berada di kamar. Katika keluar dari kamar, anak lelaki ini berjalan pincang dan berkali-kali berusaha agar menghentikan ibunya bercerita tentang kejadian yang baru saja dialaminya.
Linda mengatakan, saat kawanan rampok menjalankan aksinya ia berusaha melindungi buah hatinya yang bungsu, Anggi (6), dengan memeluknya di salah satu kamar di rumahnya. Sementara Toni dianiaya kawanan rampok dengan menjambak rambut dan menyeretnya.
"Saat itu saya diancam dengan linggis. Saya benar-benar takut dan hanya memeluk anak saya yang kecil. Sementara suami dan anak saya yang besar dianiaya kawanan rampok itu," kata Linda.
Saat hal itu berlangsung, kawanan rampok yang berjumlah empat orang itu membagi tugasnya. Satu orang yang bersenjatakan linggis menjaga Linda dan anak bungsunya, sementara dua lainnya yang bersenjatakan senjata api menjaga Amrin dan anak sulungnya, dan satu lainnya berusaha mengacak-acak isi rumah untuk menemukan barang-barang berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar